[ 私の友人 ]

[ Hey! Say!JUMP ]


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Rabu, 26 Januari 2011

~Sayonara Akira~ Part 2 (Ending)


PART 2
Tiba-tiba tangan Akira yang lemah itu bergerak, matanya yang tertutup terbuka secara perlahan-lahan. “Akira, kau sudah sadar!!,”ucap Yama senang. Yamapun langsung memanggil Daiki, Chii, dan Rin yang berada di luar ruangan. “ Akira sudah sadar,”. “Hontou ne!!,”jawab mereka bertiga. Merekapun segera masuk ke ruangan Akira. “Akira, kau sudah sadar!! Syukurlah, kakak sangat mencemaskanmu,”ucap Daiki dengan mata berkaca-kaca. “Unn~~ Nichan!! Arigatou~~ Gomenne!!!! Ayah dan Ibu mana!!!?,”tanyaku. Nichan tidak menjawab pertanyaanku dan langsung berlari ke luar ruangan. “Nichan!!?,”teriakku. “udh Akira!! Mungkin dia lagi kecapaian,”ucap Yama menenangkanku. Aku hanya bisa menghela napas dalam-dalam. “Yama, aku ingin jalan2 ke taman!!,”ucapku meneteskan air mata. “Eh!! Demo~~ kau masih sakit,”ucap Yama. “aku tidak peduli, aku ingin ke taman,”ucapku. “Unn~ baiklah,”ucap cemas. Akupun jalan berdua dengan Yama mengitari taman yang begitu luas. Yama mendorong kursi rodaku ke bawah pohon bunga Sakura yang sedang mekar. “Hmm,, aku lebih senang dsini daripada di dalam ruangan,”ucapku senang. “kau senang!!?,”Tanya Yama tersenyum. “Iyaa~~ aku senang sekali,”jawabku. “Aku merasa ksepian kalo kmu sakit,”ucap Yama. Aku langsung tertawa mendengar kata2 Yama. “Eh!! Kok ktwa, munk ada yg lucu ya!!?,”tnya Yama heran. “Tidak!! Aku cuma kangen jha dengan kata2 manjamu,”ucapku yg masih tertawa. Yamapun langsung ikut tertawa. “Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa bersama dia lagi, jujur!! Aku masih ingin hidup lama di dunia bersamanya dan masih ingin mendapat kasih sayang dan kebahagian dari kedua orang tuaku yang belum aku dapat selama ini”. Sementara Daiki masih sedih melihat adiknya yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Lalu Daiki mengambil hpnya di dlm saku celana dan mnelpon Ayah. “Haik!! Moshi~moshi..,”jawab Ayah. “Unn~ apa aku menganggu Ayah!?,”ucap Daiki. “Tidak! aku sedang istirahat, ada apa Daiki..!?”. “kapan kalian datang menjenguk Akira!?,”Tanya Daiki. “Eh!! Bukannya Ayah dan Ibu nitipin Akira kepadamu,”jawab Ayah. “tugas itu sudahku laksanakn!!! Ayah tau!! Akira sedang di rawat di RS, dan dya sangat ingin kalian menjenguknya,”. “Hah!! Akira masuk RS, dya sakit apa!!?,”ucap Ayah kaget. “kalo kalian ingin tau!! Kalian datang saja ke RS,”ucap Daiki memtuskan tlponnya. “Daiki.. Daiki..!! akira sakit apa!!? Arrgghh~ sial, dya sudah mnutup tlponnya,”ucap Ayah kesal. Di koridor RS, Rin terus menangis!! Sehingga Chii kewalahan mendiamkan’a. “Rin, udhlh!! Kita bnyk2 berdo’a jha, semoga Akira tidak knpa~npha!!?,”ucap Chii. “Hwaaaaa~ aku nggak mw khilangan Akira,”. “Ya, aku tw!!! Kita semua juga nggak mw khilangan Akira, kita hrus berdo’a demi ksmbuhan dya,”. “Unn~ aku akan berdo’a untuk ksmbuhan Akira,”ucap Rin. Lalu Chii memeluk Rin dengan lembut. Angin bersepai~sepoi memecah keheningan diantaraku dan Yama. “Yama, aku kedinginan, tapi aku tidak mw ke dalam!! Aku ttp ingin dsini,”ucapku. “baiklah, aku akan membuatmu tidak merasa kdinginan lg,”ucap Yama smbil memelukku. Aku merasakan kehangatn pelukkannya. Tapi aku belum pernah merasakan pelukkan hangat dari kdua orng tuaku. Di pelukkan Yama aku tidak bsa bergerak lg, aku merasa waktuku sudah dekat untuk meninggalkan orang~orang yang ku sayangi. “Akira, Akira, kamu tidak apa2!!?,”Tanya Yama smbil melepaskn pelukkannya. “Akira.. Akiraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,”treak Yama.

~ Di Ruang ICU
Dokter masih memeriksa keadaanku yg makin kritis. Nichan, Yama, Chii, dan Rin duduk di ruang tunggu sambil terus berdo’a. tiba2 Ayah dan Ibu akhirnya datang ke RS dengan keadaan cemas. “Daiki, adikmu mna!!?,”Tanya Ibu menangis smbil menguncang~guncang bdan Daiki. Daiki tidak mnjwab, dya hnya bsa diam dan menangis. “Daiki, adikmu mna!!? Gemna keadaannya!!? Sial,”ucap Ayah smbil memukul tmbok. Entah apa yang terjadi di luar sana sehingga mmbuatku tersadar dari koma. Lalu mereka  masuk ke ICU untuk mlihat keadaanku. “Akira!! Kamu knpa nak!!?,”Tanya Ibu mnangis smbil memelukku. “Iyaa Nak!! Kmu sakit apa,”ucap Ayah sedih smbil memelukku juga. “Ibu, Ayah,”ucapku bahagia. “Ya Tuhan, akhirnya aku merasakan pelukkan hangat dari Ibu dan Ayah, aku sungguh bahagia,”ucapku dlm hati smbil meneteskan air mata. “maafkan Ayah dan Ibu, kita selama ini kurang peduli dengan kmu,”ucap Ibu. “Daijoubu, aku tau!! Ayah dan Ibu sedang sibuk,”ucapku. “Ayah dan Ibu janji, akan selalu ada di sampingmu,”ucap Ayah. “Arigatou,”ucapku dengan keadaan yg sudah lemah. Dan secara perlahan-lahan mataku tertutup, dan~~~~~~

Tiitt.. Tiitt.. Tiitt.. Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttttttttttttt……………………
detak jantungku berhenti, aku menghembuskan nafas trakhirku di pelukkan kdua orng tuaku. Aku pergi meninggalkan semua orng yang aku sayangin untuk slamanya.
“Akiraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,”………………………………..


Suasana pemakaman begitu hikmat, karangan bunga turut berduka cita berjejeran di sepanjang gerbang tmpt pemakaman. sebuah batu nisan dengan tumpukkan bunga mawar putih yg tersusun rapi di atas batu Nisan yg terukir nama Nakamaru Akira. Satu persatu orng meninggalkn pemakaman. Ayah, Ibu, Nichan, Chii dan Rin juga pergi meninggalkn pemakaman. Kini hnya tinggal Yama sendiri yg masih berada di pemakaman. “Semoga kau bahagia dsana!! Walaupun kau sudah tdk ada lg di dunia ini, aku akan slalu mengenangmu! Karena di kau telah terukir di hatiku~ Sayonara Akira,”Ucap Yama.

~THE END~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar